SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM MEDIA INFORMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM. LIPUTAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM DI CHANEL YOUTUBE @DINKESAGAM OFFICIAL.   

 
Profil Kesehatan

Kabupaten Agam

Unit Layanan

Indikator

Jum'at, 19 April 2024 / 10 Syawwal 1445 H
Berita > Detil

Sabtu, 26/03/2011 - 13:44 WIB

HEMAT AIR UNTUK HARI ESOK YANG LEBIH SEHAT

Hari ini ( 22 Maret ) diperingati sebagai Hari Air Sedunia dengan tema Water for Cities, Responding to The Urban Challenge  dengan tema nasional “Air Perkotaan dan Tantangannya”.

World Water Day sering disebut sebagai World Day for Water diperingati pertama kali pada 1993, merupakan  perayaan dengan tujuan untuk meningkatkan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya air bagi kehidupan serta untuk melindungi sumber daya air secara berkelanjutan. Hari Air Sedunia dicetuskan pertama kali saat digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNICED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro tahun 1992 dan  ditetapkan dalam Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 melalui Resolusi No. 147/1993.

Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi yang pesat memberikan tekanan yang sangat besar pada sumber air tawar yang langka dan tekanan tersebut terus meningkat. Sumber air tawar terus berkurang karena pencemaran  dari pembuangan kotoran domestik, limbah industri, limbah padat dan aliran dari limbah pertanian ke sungai-sungai dan danau-danau. Suhu tinggi akibat perubahan iklim dan curah hujan yang tinggi akan memperburuk kelangkaan air.

Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan tingkat pemakaian air tiap orang per hari di perkotaan sangat  tinggi. 40,6 persen  penduduk perkotaan mengkonsumsi air >= 100 liter tiap orang per hari. Padahal kebutuhan normal adalah 60 liter tiap orang per hari dengan rincian 20 liter untuk air minum dan 40 liter untuk sanitasi. Sementara 34,3 % penduduk perkotaan mengkonsumsi air kemasan/air isi ulang sebagai sumber air minum, tertinggi dari kelompok pendapatan tinggi yaitu 47,9% penduduk perkotaan. Data tersebut menunjukkan air sangat  berharga untuk kehidupan yang layak namun dengan penggunaan yang tidak hemat.

Kementerian Kesehatan bersama instansi terkait  merespon kebutuhan tersebut dengan melakukan berbagai program/upaya, inovasi, antara lain melalui upaya penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat pedesaan dan pinggir perkotaan. Dalam 3 tahun terakhir (2008-2010) telah dibangun sarana air minum lebih dari 4.500 desa/kelurahan dengan penerima manfaat lebih dari 6 juta jiwa.

Dalam upaya pengendalian pencemaran terhadap sumber air, telah dilakukan upaya-upaya  melalui program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) yang ditargetkan pada 330 ibu kota kabupaten/kota selama tahun 2010-2014. Hingga saat ini telah selesai disusun 41 Strategi Sanitasi Kota (SSK).

Untuk daerah perdesaan dilakukan upaya peningkatan perilaku higienis dan peningkatan akses sanitasi dasar (Jamban Keluarga) melalui kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dalam tahun 2011 telah dilaksanakan di 2.510 desa yang memberikan akses kepada 2,9 juta jiwa dan tahun 2011 direncanakan di 5.500 desa.

Dalam upaya perlindungan masyarakat dalam penggunaan air minum yang berkualitas,   dilakukan pengawasan eksternal terhadap air minum yang didistribusikan oleh Perusahaan  Daerah Air Minum (PDAM), Badan Layanan Umum dan Perusahaan Swasta Penyelenggara Air Minum.

Hasil pengawasan tahun 2010 dari 51.000 sampel air yang diperiksa menunjukkan bahwa 86,46% air minum yang didistribusikan oleh PDAM kepada masyarakat memenuhi syarat kualitas.

Diharapkan  momentum memperingati Hari Air Sedunia ini, dapat digunakan untuk melakukan kampanye hemat air setiap hari dimanapun  berada. Jika dapat menghemat air setiap hari, maka akan tersedia air yang cukup bagi semua orang.

“Mari kita belajar untuk mengurangi – menggunakan kembali/mendaurulang dan menyelamatkan hari ini untuk hari esok. Mari kita bekerjasama untuk hari esok yang lebih sehat, juga untuk semua makhluk hidup di dunia ini”.

Share di situs jejaring sosial :   

Komentar Berita


Isi form berikut ini untuk mengirim komentar anda terkait dengan berita ini.

Nama : (*dibutuhkan)

Alamat : (*dibutuhkan)

e-Mail : (*tidak akan di-publish)(*dibutuhkan)

Komentar : (*dibutuhkan)

Security Code: