› BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
› BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
› BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
› BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
› DinkesAgam Official
› SEKRETARIAT
Kamis, 05/06/2014 - 15:39 WIB
Leukemia adalah salah satu penyakit kanker yang menyerang jaringan darah, termasuk sumsum tulang belakang dan sistem limfa. Ada banyak jenis leukemia yang umumnya menyerang anak-anak, meski orang dewasa juga berisiko terkena penyakit ini. Leukemia biasanya berawal dari sel darah putih. Tugas sel darah putih yang seharusnya memerangi infeksi mengalami pertumbuhan yang tidak bisa dikontrol, sehingga sel tersebut justru berbalik menyerang tubuh.
Berikut ini, Mayo Clinic pun membagikan berbagai hal yang bisa meningkatkan risiko penyakit leukemia. Simak selengkapnya.
Perawatan kanker
Seseorang yang pernah menjalani perawatan kanker berupa kemoterapi atau radiasi karena penyakit kanker lain berisiko tinggi terserang leukemia.
Kelainan gen
Gen yang tidak normal juga berperan dalam meningkatkan risiko leukemia. Gangguan gen tertentu, seperti Sindrom Down, paling sering dianggap memicu timbulnya leukemia.
Kelainan darah
Seseorang yang pernah didiagnosis memiliki kelainan pada darahnya berisiko tinggi terkena leukemia.
Radiasi tinggi
Seseorang yang terkena paparan radiasi, misalnya kecelakaan nuklir, juga memiliki risiko leukemia yang cukup tinggi.
Senyawa kimia
Selain radiasi, paparan senyawa kimia - biasanya ditemukan dalam bahan bakar dan digunakan di industri kimia - adalah hal lain yang bisa meningkatkan risiko penyakit leukemia.
Merokok
Selain memicu timbulnya kanker paru-paru, merokok juga berperan dalam peningkatan risiko leukemia.
Sejarah keluarga
Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita leukemia, maka seseorang memiliki risiko besar untuk terkena penyakit serupa.
Meskipun demikian, terkadang ada pula orang yang memiliki faktor risiko tersebut di atas yang tidak terserang leukemia atau malah positif terkena leukemia padahal tidak punya faktor risiko sama sekali, (sumber : www.merdeka.com).