SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM MEDIA INFORMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM. LIPUTAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM DI CHANEL YOUTUBE @DINKESAGAM OFFICIAL.   

 
Profil Kesehatan

Kabupaten Agam

Unit Layanan

Indikator

Jum'at, 29 Maret 2024 / 19 Ramadhan 1445 H
Informasi Kesehatan > Detil

Selasa, 04/08/2014 - 10:53 WIB

waspadai virus ebola

Gambar virus ebola

Virus Ebola adalah salah satu virus tingkat kematian tertinggi yang pernah ditemukan. Tingkat kematiannya dapat mencapai 50% -90%. Penyakit ini dapat mempengaruhi manusia dan binatang primate, seperti monyet, gorila dan simpanse. Sejauh ini belum ada terapi pengobatan yang spesifik, juga tidak ada vaksin.

Virus Ebola biasanya ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya, penularannya sangat cepat. Gejala awal pasien mirip dengan dengan pilek, demam, sakit kepala, diare, muntah, sakit perut dan lemas, masa inkubasi 2-21 hari.

  • Asal Usul Virus Ebola

Pada Agustus 1976, di sebuah rumah sakit kota kecil Yambuku Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo) datang seorang pasien bernama Mabalo. Ia sedang demam tinggi, sebelum demam ia pernah ke wilayah utara Zaire. Kondisi medis di Afrika yang buruk, perawat dalam sehari harus menggunakan beberapa jarum suntik untuk menyuntik ratusan pasien, jika jarum sudah tumpul baru akan diganti.

Selanjutnya, wabah epidemi yang mengerikan itu dalam waktu singkat menjalar ke lebih dari 50 desa di sekitarnya. Sebagian besar gejala pasien mirip dengan Mabalo. Dua bulan kemudian, negara Sudan yang berada di bagian utara Zaire juga terjadi ledakan wabah epidemi yang sama.

Epidemi ini kemudian mengejutkan seluruh dunia. Patogen segera ditentukan, ini merupakan jenis virus baru. Selanjutnya, para peneliti menggunakan nama sebuah sungai setempat dan memberikan nama virus Ebola. Para ilmuwan kemudian menemukan bahwa virus Ebola yang berada di Zaire dan Sudan sebenarnya tidak persis sama, efek penderitaan ke pasien juga tidak sama, mereka kemudian menamakannya tipe Zaire dan tipe Sudan.

Walaupun mereka sudah tahu tentang hal ini, peneliti dan dokter masih tak berdaya. Dalam wabah pada 1976, jumlah total orang yang terinfeksi di Zaire sebanyak 318 orang. 280 orang meninggal, tingkat kematian sekitar 88%; wilayah Sudan 284 orang yang terinfeksi, 151 orang meninggal, tingkat kematian sekitar 53%.

  • 5 Tipe Virus Ebola

Sampai saat ini, total virus Ebola yang ditemukan ada lima tipe :

  1. Tipe Zaire

  2. Tipe Sudan

  3. Tipe Ebola Ivory Coast

  4. Tipe Ebola Bundibugyo

  5. Tipe Ebola Reston

  • Gejala Ebola Setelah Infeksi

Gejala awal adalah mendadak demam tinggi, kelelahan yang parah, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan dan lain-lain. Lalu diikuti oleh muntah dan diare. Setelah terjadi muntah darah, seluruh badan mengeluarkan darah, nyeri sendi dan otot, diikuti dengan mata, hidung, gusi, telinga, anus dan bagian-bagian pribadi berdarah, kencing sangat sedikit dan sebagainya.

Pasien serius sering disertai dengan kerusakan lever, gagal ginjal, kerusakan sistem saraf pusat, shock dan terjadi kegagalan multiple organ. Uji laboratorium menemukan bahwa sel darah putih, trombosit dan platelet darat pasien menurun. Indikator fungsi hati meningkat.

WHO mengatakan, diagnosa gejala awal virus Ebola mungkin bisa keliru dianggap sebagai malaria, tipus, radang selaput otak dan bahkan wabah.

  • Cara Penularan  

Centers for Disease Control Amerika Serikat (CDC) mengkategorikan Virus Ebola sebagai bahaya biologis kelas empat (1-4, empat maksimum). Suka hidup di tempat yang lembab, lingkungan yang gelap, tidak akan menyebabkan tipikal penularan melalu udara. Tetapi bisa menetap pada partikel udara yang mengambang dan darah orang yang terinfeksi, cairan tubuh lain, kontak langsung dengan kotoran, urine, air liur dan air mani, ada kemungkinan akan terinfeksi. Kondisi pria ketika yang telah pulih, sampai tujuh minggu setelah pemulihan masih bisa menyebarkan virus melalui air mani mereka.

Ketika kulit orang sehat yang luka atau selaput mukosa kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi oleh cairan lendir pasien Ebola (seperti pakaian kotor, sprei atau jarum suntik yang telah digunakan), juga akan terinfeksi.

Mayat tubuh seseorang yang terinfeksi Virus Ebola juga adalah sumber infeksi, oleh sebab itu juga ada yang menyebut "virus orang mati" atau "virus zombie", harus melakukan perlindungan terhadapnya dan segera dikuburkan. Setelah pasien mulai menunjukkan gejala, sifatnya sudah menular. Dalam masa inkubasi tidak menular.

  • Pencegahan dan Pengobatan

Tidak ada vaksin yang disetujui departemen untuk mencegah virus Ebola, atau belum ada vaksin Ebola dalam uji klinis. Namun Amerika Serikat pada pertengahan September mendatang akan melakukan uji coba vaksin Ebola terhadap tubuh manusia.

Cara utama untuk mencegah Virus Ebola adalah menghindari kontak langsung langsung dengan infeksi Ebola. Petugas kesehatan harus mengambil tindakan perlindungan yang diperlukan. Pastikan untuk mengurangi kontak dengan simpanse, orang hutan, kelelawar, babi hutan dan hewan berisiko tinggi lainnya, terutama tidak mengambil tubuh hewan mati atau daging mereka untuk dimasak.

Jika Anda tahu seseorang yang terinfeksi virus Ebola, silakan membakar pakaian atau seprai kotor mereka, selimut dan barang-barang lainnya. Jika Anda ingin terus menggunakan, sterilisasi dengan suhu dan tekanan tinggi sebelum digunakan.

Perawat pasien Ebola harus mengenakan pakaian kedap air, sarung tangan dan masker pelindung, kacamata dan masker bedah untuk mencegah percikan cairan tubuh pasien ke hidung, mulut dan mata.

Selain itu, sedapat mungkin saat hadir di pertemuan-pertemuan besar, dalam situasi sosial harus menghindari berjabat tangan dan memeluk, melambaikan tangan menyapa adalah yang terbaik. Jika sesudah berjabat tangan sesegera mungkin cuci dengan sabun, mencuci tangan hingga bersih dengan air mengalir.

Disinfeksi adalah fokus dari semua tindakan pencegahan. Doctors Without Borders mengatakan bahwa komponen yang sudah diketahui seperti sodium hypochlorite, metil alkohol, sinar ultraviolet, sabun, cairan pembersih semua dapat membunuh virus Ebola.

Meskipun persentase mematikan dari virus Ebola tinggi, namun masih ada sekitar 10% -50% dari orang yang terinfeksi sembuh, ini mungkin berhubungan dengan fungsi sistem kekebalan tubuh mereka yang lebih baik.

 

Share di situs jejaring sosial :   

Komentar Informasi Kesehatan


Isi form berikut ini untuk mengirim komentar anda terkait dengan artikel ini.

Nama : (*dibutuhkan)

Alamat : (*dibutuhkan)

e-Mail : (*tidak akan di-publish)(*dibutuhkan)

Komentar : (*dibutuhkan)

Security Code: