› BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
› BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
› BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
› BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
› DinkesAgam Official
› SEKRETARIAT

Selasa, 16/09/2014 - 11:43 WIB
I. LATAR BELAKANG
Penyakit kaki gajah (filariasis) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk yang bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, payudara dan alat kelamin.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pada tahun 1994 World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa penyakit kaki gajah dapat di eliminasi. Pada tahun 1997 World Health Assembly dan tahun 2000, WHO sudah menetapkan kesapakatan Global (The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Problem by The Year 2020).
Pada tahun 2004 penduduk di wilayah Kecamatan Tanjung Mutiara dilakukan Survey Darah Jari, ternyata angka filaria (mikrofilaria) 8,5 % sehingga Kabupaten Agam sebagai daerah endemis penyakit filariasis karena angka mikrofilarianya melewati angka standar nasional yakni < 1 %. Untuk mengatasinya penyebaran penyakit tersebut, Kabupaten Agam telah dilakukan Pemberian obat massal pencegahan filariasis dari tahun 2005 s/d 2011.
Untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan pengobatan massal filariasis tersebut telah dilakukan kegiatan sebagai berikuit :
- Transmission Assesment Survey (TAS) terhadap 1.325 murid di 35 SD Yang tersebar di 16 Kecamatan dan dinyatakan positif sebanyak 102 Slide yang tersebar pada 28 Sekolah dasar :
- Dilakukan Survey Darah Jari (SDJ) terhadap 102 slide tersebut ternyata hasilnya negatif.
- Berdasarkan Rekomendasi dari Kementerian Kesehatan nomor : PM.01.13/IV.4/978/2013 tanggal 9 Juli 2013 tentang Tindak Lanjutnya Hasil Survey TAS dan Survey Darah Jari (SDJ) , maka Kabupaten Agam harus melaksanakan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis (POMP-Fil) selama 2 (Dua) Tahun berturut-turut yakni tahun 2013 dan 2014.
II DASAR
Sesuai dengan Surat Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia Nomor : 186/PT.02.H8.2/N/2014, tanggal 02 September 2014 tentang Pemaparan Hasil Studi Peningkatan Kepatuhan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis Kabupaten Agam .
III. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah adalah antara lain :
- Diperolehnya informasi hasil studi peningkatan Kepatuhan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis Kabupaten Agam.
- Disusunnya strategis dalam upaya peningkatan Kepatuhan Pemberian Obat Massal Pencegahan Filariasis di Kabupaten Agam
IV. JADWAL DAN LOKASI KEGIATAN
Jadwal dan Lokasi pertemuan ini adalah Pemaparan hasil survey di Aula Dinas kesehatan Agam pada tanggal 10 September 2014
V PESERTA
Adapun peserta yang hadir dalam acara tersebut sebanyak 60 orang yang terdiri dari atara lain :
- Lintas Sektoral kabupaten Agam (Bappeda, Dinknas, Kamenang, TP-PKK, RSUD Lubuk Basung) dan Lintas Program di Dinas Kesehatan Agam ;
- Camat tanjung Mutiara, Lubuk Basung dan Ampek Nagari beserta TP-PKK Kecamatan;
- Kepala Puskesmas se Kabupaten Agam ;
- Walinagari, Kader, Bidan.
VI NARA SUMBER
- Konsultan RTI Indonesia (Dr. Tim Lynam, Dr. Alinson Krentel) ;
- Pusat Penelitihan FKM UI (Dr. Rita Damayanti, Dr. Kristy) ;
- Dosen FKM UNAND (dr. Fauziah Elitha, MSc) ;
- Kepala Dinas Kesehatan Agam (Dr. Indra, MPPM)
VII. MATERI PEMBAHASAN
- Mendapatkan pengalaman yang terbaik dari Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) Filariasis oleh Dr. Rita Damayanti, Dr. Kristy ;
- Mendapatkan pengalaman yang terbaik dari Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) Filariasis oleh Dr. Kristy ;
- Rekomendasiuntuk program Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) Filariasis di Agam oleh Dr. Tim Lynam, Dr. Alinson Krente
VIII. HASIL KEGIATAN
- Melanjutkan kegiatan distribusi POMP terhadap ibu rumah tangga, dan menganjurkan ibu agar semua orang dalam rumah minum obat diberikan dan menjangkau sasaran ibu menyusui dan orang yang tidak sakit kronik;
- Melanjutkan Promosi kesehatan sudah baik dan selanjutnya perlunya strategi promosi kesehatan baik langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan kepatuhan minum obat pada masyarakat seperti adanya protap untuk menanyakan kepada masyarakat apakah sudah minum obat/belum;
- Rendahnya penerimaan obat pada generasi muda yang berumur 15-25 tahun, maka perlu dilakukan sosialisasi kepada anak sekolah SD, SLTP, SLTA dan adanya peranan sekolah untuk menanyakan kepada siswanya apakah sudah/belum minum obat filariasis ;
- Promosikan ke orang yang pemberi obat: tanya masyarakat waktu pemberian obat, “kapan Bapak/Ibu minum obat KG yang terakhir?” dan Bila belum pernah, pakai cara khusus untuk mempengaruhi mereka untuk minum obat serta dilakukan Sweeping setelah POMP Kaki Gajah ;
- Meningkatkan promosi kesehatan melalui Puskesmas keliling dan Mesjid untuk menginformasikan tentang minum obat filariasis mulai 3 hari sebelum pelaksanaan pemberian obat sampai 3 hari sesuadah makan obat;
- Adanya keterpaduan pengawasan dan pemantauan baik tingkat kabupaten maupun dikecamatan dan nagari ;
- Meningkatkan pengetahuan kader melalui kegiatan posyandu pada bulan september dan Oktober 2014;
- Meningkatkan pengetahuan petugas melalui pertemuan-pertemuan yang diadakan di Puskesmas;
- Adanya pemberitahuan informasi pada kemasan obat baik informasi obat aman di minum, cara minum obat, siapa yang tidak boleh makan obat, manfaat kesehatan, untuk memusnahkan cacing filariasis, dan pergi kemana kalau ada efek samping.
IX PENUTUP
Demikianlah hasil pertemuan dalam rangka meprestasikan hasil study tentang Tingkat Kepatuhan minum obat filariasis yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitihan UI dan The Task Force for Golbal Health, dan mudah-mudahan menjadi pedoman dalam pelaksanaan POMP-Filariasis tahun 2014 dan kabupaten Agam bebas dari ancaman penyakit filariasis.