SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM MEDIA INFORMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM. LIPUTAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM DI CHANEL YOUTUBE @DINKESAGAM OFFICIAL.   

 
Profil Kesehatan

Kabupaten Agam

Unit Layanan

Indikator

Sabtu, 27 April 2024 / 18 Syawwal 1445 H
Berita > Detil

Jumat, 02/05/2014 - 09:55 WIB

KADER JUMANTIK DATANG, NYAMUK ELIT DBD TAKUT

Adanya perubahan iklim yang tidak menentu (turbelensi) yang terkenal dengan dengan “ IKLIM EKSTRIM”, dipicu dengan tingginya mobilisasi penduduk yang cukup dinamis, serta terjadinya penurunan budaya Gotong Royong yang terjadi pada masyarakat untuk menjaga kebersihan maka ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan ancaman dari “ NYAMUK ELIT DEMAM BERDARAH “  yang terkenal dengan dengan Nyamuk Aedes Aegypty.

 Ancaman penyakit DBD ini, telah terjadi pada masyarakat Kabupaten Agam yang menunjukan peningkatan yang signifikan setiap tahunnya, sehingga hampir seluruh Kecamatan di Kabupaten Agam merupakan daerah Endemis.

Untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran penyakit DBD yakni perlunya “ Penggerakan Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui partisipasi masyarakat dalam kegiatan Perbelakalanm terhadap Kader Juru Pemantau Jentik (JEMANTIK) yang berasal dari masyarakat yang ditunjuk dan mau bekerja secara sukarela untuk memantau jentik nyamuk pada rumah yang ada sekitar tempat tinggalnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Agam melalui Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan dan bersama-sama dengan Puskesmas telah melatih kader Jumantik sebanyak 160 orang pada bulan April 2014 yang tersebar pada 4 Kecamatan yakni kecamatan Lubuk Basung (14 dan 15 April) , Banuhampu (16 dan 17 April), Matur (21 dan 22 April) dan Tilatang Kamang (28 dan 29 April.

Adapun tugas Kader JUMANTIK DBD adalah antara lain :

1)      Melakukan pemeriksaan jentik pada rumah yang ada di lingkungannya;

2)      Menggerakan masyarakat dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

3)      Memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang cara penularan penyakit yang diakibatkan dengan cara penanggulangannya ;

4)      Menjadi motivator bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan.

Share di situs jejaring sosial :   

Komentar Berita


Isi form berikut ini untuk mengirim komentar anda terkait dengan berita ini.

Nama : (*dibutuhkan)

Alamat : (*dibutuhkan)

e-Mail : (*tidak akan di-publish)(*dibutuhkan)

Komentar : (*dibutuhkan)

Security Code: