› BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
› BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
› BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
› BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
› DinkesAgam Official
› SEKRETARIAT
Rabu, 15/06/2016 - 08:24 WIB
Berangkat dari visi Agam yang Mandiri Berprestasi dan Madani, Dinkes Agam berupaya wujudkan pelayanan persalinan Islami yang diawali dengan kegiatan Seminar Pelayanan Persalinan Islami dan Kultur Agam pada Selasa (14/6) kemarin di Aula kantor Bappeda Kabupaten Agam. Seminar yang dihadiri oleh 300 lebih peserta berlangsung hangat meskipun dalam keadaan berpuasa.
Bupati Agam Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan baik di Agam maupun di Sumatera Barat ini. Mengintegrasikan prosedur pelayanan persalinan secara medis dengan agama dan budaya lokal merupakan sebuah terobosan dan diharapkan langsung dapat diterapkan oleh semua peserta seminar khusunya maupun seluruh sarana pelayanan persalinan di Agam.
Kepala Dinas Kesehatan mengungkapkan bahwa output dari kegiatan ini nantinya akan menghasilkan Standar Operasional Prosedur (SOP) baik saat sebelum persalinan sampai persalinan usai. Begitu juga dengan standar ruangan persalinan itu sendiri.
Busyra Dahrizal Katik selaku tokoh adat budaya Minang Kabau memaparkan bahwa banyak budaya lokal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan dulu sangat dipatuhi oleh masyarakat. Akan tetapi seiring waktu berjalan kearifan lokal tersebut sudah mulai hilang. Melalui seminar ini, saya yakin sedikit demi sedikit budaya Minang kabau tersebut bakal dapat dihidupkan kembali.
Masoed Abidin, tokoh masyarakat Agam yang juga menjadi Narasumber dalam kegiatan tersebut juga sangat menyambut baik kegiatan ini. Beliau berharap agar kegiatan ini dapat dilanjutkan dalam sebuah lokakarya sehingga kesepakatan yang lahir dari seminar ini tidak terputus dan betul-betul dapat diwujudkan dan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di Agam