SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM MEDIA INFORMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM. LIPUTAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM DI CHANEL YOUTUBE @DINKESAGAM OFFICIAL.   

 
Profil Kesehatan

Kabupaten Agam

Unit Layanan

Indikator

Sabtu, 04 Mei 2024 / 25 Syawwal 1445 H
Berita > Detil

Selasa, 10/04/2012 - 08:07 WIB

DINKES AGAM IKUTI SEMINAR ADVOKASI JAMINAN KESEHATAN MANDIRI

Dr. Indra MPPM Pelopor Jamkesda Mandiri di Kabupaten Agam

Suatu kebanggaan dan kehormatan bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam beserta jajarannya karena telah diberi kesempatan untuk mempresentasikan pelaksanaan kegiatan Jamkesda Mandiri di Kabupaten Agam di depan undangan yang terdiri dari Bupati/Walikota, Ketua DPRD dan Ketua Bappeda se Sumatera Barat pada hari ini, Selasa 10 April 2012 di Pangeran Beach Padang.  Seminar tersebut dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Ali Gufron Mukti MSc.Ph.D) sekaligus penyaji bersama dengan Ka. Pokja TNP2K Set. Wapres RI Prastuti Soewondo, SE.MPH.Ph.D), Ka. Pusat P2JK Kemenkes RI drg. Usman Sumantri,MSc. dan Dirut PT ASKES (PERSERO) dr. I Gede Subawa.

Jamkesda mandiri merupakan kegiatan inovasi cerdas  sekaligus menjadi agenda prioritas Pemerintah Kabupaten Agam disamping gerakan Taharah Mesjid,  WC bersih, Agam Menyemai, Ikhlas berzakat dan Magrib Mengaji.  Dan Pelaksanaan  Jamkesda Mandiri ini merupakan wujud kesungguhan Pemerintah Kabupaten Agam dalam mendukung Target Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mewujudkan "Total couverage" atau Jaminan Kesehatan Semesta Sumatera Barat  Tahun 2013.

Pelaksanaan Jamkesda Mandiri di Kabupaten Agam telah dimulai sejak Tahun 2011 yang bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Kabupaten Agam. Kampanye Jamkesda Mandiri ini semakin digiatkan seiring dengan target yang harus dicapai oleh Pemkab Agam tahun 2012 bahwa 60 % masyarakat mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan. Sementara kemampuan daerah (Sharing  Provinsi maupun Kabupaten) hanya mampu memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 53 %. Untuk itu peluang mencapai target adalah melalui Jamkesda Mandiri.

Hasil kajian kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar premi,  berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk berobat (biaya rawat inap) selama 5 tahun terakir diketahui bahwa 7,4% (32.958 orang) penduduk Agam dirawat selama 5 tahun terakhir dengan biaya lebih kurang Rp. 32.958.000.000,-,.Sementara dengan biaya sebesar Rp. 27.355.140.000,- dapar dimanfaatkan untuk membayar premi 375 ribu orang setahun atau 75 ribu orang untuk 5 tahun. Dari kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya masyarakat sudah mampu dan mempunyai anggaran untuk biaya berobat melebihi dari biaya yang dibutuhkan untuk membayar premi. Belanja perilaku yang tidak kalah besarnya dikeluarkan oleh masyarakat setiap harinya adalah biaya rokok yaitu sebesar Rp. 484.870.000,- per hari.

Hasil kajian inilah yang mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Agam untuk mengupayakan terlaksananya Jamkesda Mandiri ini. Adapun strategi pengembangan Jamkesda Mandiri ini di Kabupaten Agam adalah komitmen dari semua level (Bupati, DPRD, BAZ, Lintas Sektor, LSM, MAsyarakat dsb), penggalangan dana untuk premi dari APBD Kabupaten, Sharing Provinsi, kerjasama dengan BAZ, kerjasama dengan koperasi, donatur, peserta mandiri dan  perantau.

Terobosan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Agam ini tidak lain dan tidak bukan adalah jawaban atas pernyataan Bupati Agam yang selalu didengungkan setiap kali bertatap muka dengan masyarakat bahwa " indak ado sakik nan indak taubeki"




Share di situs jejaring sosial :   

Komentar Berita


Isi form berikut ini untuk mengirim komentar anda terkait dengan berita ini.

Nama : (*dibutuhkan)

Alamat : (*dibutuhkan)

e-Mail : (*tidak akan di-publish)(*dibutuhkan)

Komentar : (*dibutuhkan)

Security Code: