SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM MEDIA INFORMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM. LIPUTAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM DI CHANEL YOUTUBE @DINKESAGAM OFFICIAL.   

 
Profil Kesehatan

Kabupaten Agam

Unit Layanan

Indikator

Kamis, 02 Mei 2024 / 23 Syawwal 1445 H
Informasi Kesehatan > Detil

Kamis, 01/08/2013 - 10:56 WIB

Kegiatan Tharah Mesjid di Kabupaten Agam

GERAKAN THAHARAH MASJID merupakan gerakan yang dicanangkan oleh Bupati Agam pada tanggal 1 Juli 2011 bertepatan pada peringatan isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW 1432 H. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan masjid yang ada di Kabupaten Agam sebagai sarana ibadah milik umum yang memberikan jaminan kekhusukan dalam beribadah dan jaminan kesehatan.

 

THAHARAH menurut lighah (bahasa) adalah suci atau bersih. Dalah istilah syari’at, thaharah artinya suci dari hadats dan najis, maksudnya keadaan suci setelah berwudhu, tayamum atau mandi wajib yang benar-benar telah diniatkan dan suci dari najis setelah terlebih dahulu dibersihkan dari badan, pakaian dan tempat.

                Dalam syari’at islam, persoalan bersuci dan segala seluk beluknya termasuk bagian ilmu dan amalan yang penting karena terutama diantara syarat-syarat shalat ditetapkan bahwa orang yang hendak melaksanakan shalat, harus bersuci terlebih dahulu.

Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 222 :

 

 

 

Artinya :  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

  yang taubat dan orang-orang yang bersuci

  (Al-Baqarah  : 222)

 

Dalam sebuah hadist Rasullullah menjelaskan :

 

 

  Allah tidak menerima shalat yang tidak      disertai dengan bersuci. “(HR : Muslim)

 

THAHARAH MASJID adalah kegiatan bersih-bersih yang harus dilakukan oleh setiap mesjid/ mushalla/Surau/langgar di Kabupaten Agam. Membersihkan masjid merupakan suatu keharusan yang dilakukan karena masjid merupakan tempat ibadah sehingga masjid merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang nantinya bisa berdampak pada peningkatan penularan penyakit. Hadis Rasulullah SAW :

Dari A'isyah RA berkata : Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kami untuk membangun masjid di tempat-tempat tinggal dan agar selalu dibersihkan serta diberi wangi-wangian. (HR Ahmad, Tirmidzi, lbn Majah dan Abu Dawud).

Dalam melaksanakan ibadah terutama ibadah shalat, hendaknya kita selalu dalam keadaan suci, suci dari hadast besar maupun kecil. Untuk mensucikan diri kita selalu butuh sarana seperti jamban, tempat berwudhu’ dan air bersih yang cukup.

                Dalam melaksanakan ibadah shalat terutama di masjid/Mushalla/Surau/Langgar, setidaknya ada 3 lokasi yang harus thaharah (suci) yang harus diperhatikan ditinjau dari aspek ibadah dan kesehatan.

  1. Tempat berwudhu
  2. Jalur dari tempat berwudhu ke tempat shalat
  3. Tempat shalat terutama tempat sujud.

 

  1. 1.       Tempat berwudhu

Tempat berwudhu merupakan tempat awal pelaksanaan ibadah shalat karena disini kita mensucikan diri dari najis.

  1. a.      Ditinjau dari Aspek Ibadah (Agama)

Ditinjau dari aspek ibadah, tempat berwudhu seharusnya :

  • Tempat berwudhu harus suci dan bebas dari najis yang bisa membatalkan wudhu. Mustahil tempat yang tidak suci dapat mensucikan,
  • Air yang digunakan haruslah air yang suci lagi mensucikan (air yang berkualitas yang tidak tercampur zat lain),
  • Air yang digunakan untuk bersuci sebaiknya air mengalir sehingga tidak memungkinkan air yang telah digunakan untuk berwudhu tercampur dengan air akan digunakan untuk berwudhu,
  • Jumlah air yang digunakan haruslah cukup sesuai dengan aturan syari’at.

 

  1. b.      Ditinjau dari Aspek Kesehatan

Dari ilmu kesehatan, air yang digunakan berwudhu dapat menyebabkan terjadinya penyakit yang dihantarkan oleh air yaitu :

  • Water borne disease, yaitu air bisa menjadi penyebab penyakit karena kualitasnya yang tidak memenuhi syarat.
  • Water wash disease, yaitu air bisa menyebabkan penyakit karena jumlah air yang digunakan tidak mencukupi kebutuhan,
  • Water related disease, yaitu air menjadi tempat perkembang biakan dari vektor penyakit seperti nyamuk. Sehingga air yang digunakan untuk berwudhu sebaiknya bukab air yang tergenang di dalam bak/wadah. Kalau kita harus menyimpan air untuk berwudhuk di dalam bak/wadah sebaiknya harus ditutup sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor terutama nyamuk.

 

  1. Jalur Dari tempat Wudhu ke Tempat Shalat

Biasanya antara tempat berwudhu dan tempat shalat ada jarak yang harus kita tempah.

 

  1. Ditinjau dari Aspek Ibadah (Agama)

Ditinjau dari aspek ibadah (agama), jalur yang kita lalui setelah kita berwudhu sebaiknya :

  • Terbebas dari najis yang bisa terinjak yang bisa membatalkan wudhu,
  • Tidak boleh terinjak oleh orang lain yang belum berwudhu’ apalagi menggunakan alas kaki seperti sandal dan sepatu.
  • Tidak boleh terinjak oleh binatang apalagi binatang yang bisa memabatalkan wudhu’ seperti anjing.
  • Terbebas hari hal-hal yang bisa membatalkan wudhu’.

 

  1. Ditinjau dari Aspek Kesehatan

Ditinjau dari aspek kesehatan, jalur dari tempat berwudhu seharusnya :

  • Terbebas dari bibit penyakit
  • Terbebas dari bahan berbahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan.
  • Bersih dan tidak licin.
  • Sebainya berwarna cerah.

 

  1. Tempat Shalat Terutama Tempat Sujud

Tempat shalat seharusnya adalah tempat yang bersih dan terjamin kesuciannya terutama temoat kita sujud. Pernahkan kita memikirkan pertanyaan seperti dibawah ini ?

  1. Siapa yang sujud sebelumnya ditempat kita sujud sekarang ?
  2. Apakah orang yang sujud sebelum kita terbebas dari penyakit saluran pernafasan seperti influenza atau TB-Paru?
  3. Kalau orang tersebut menderita penyakit saluran pernafasan, apakah bibit penyakit orang yang sujud sebelum kita kemungkinan tertinggal di sajadah tempat kita sujud ?
  4. Adakah kaki yang tidak bersih menginjak tempat sujud kita sehingga tempat sujud kita tidak suci lagi?
  5. Apakah kondisi tempat sujud saya seperti sekarang ini ada jaminan ibadah shalat saya diterima oleh Allah SWT ?

 

Ditinjau dari aspek ibadah (agama) tempat sujud kita seharusnya adalah tempat yang terjamin kesuciannya dan bila ditinjau dari aspek kesehatan, tempat shalat terutama tempat sujud terbebas dari bibit penyakit yang bisa menular.

 

Untuk itu, tempat shalat terutamna tempat kita sujud sebaiknya :

  • Setiap jema’ah memiliki sajadah sendiri-sendiri,
  • Tempat sujud sebaiknya dialas dengan menggunakan kain khusus yang hanya dibentangkan disaat shalat berjamaah saja dan dilipat kembali setelah shalat berjamaah selesai.
  • Mencuci alas sujud minimal 1 minggu sekali, sebaiknya 2 kali seminggu.
  • Menjemur sajadah atau tikar shalat minimal 1 kali satu bulan.

 

YANG HARUS JADI RENUNGAN KITA SEMUA…………

 

Nanti diakhirat kita akan menerima catatan amalan kita. Disaat kita menerima catatan amalan kita, ternyata amalan shalat kita nilainya rendah, padahal kita tidak pernah melalaikan shalat bahkan selalu berupaya shalat berjama’ah. Saat itu kita pasti akan bertanya pada Allah. “ Ya Allah, kenapa catatan amalan shalat saya nilainya sangat rendah padahal saya tidak pernah melalaikan shalat bahkan berupaya selalu shalat berjama’ah ?”  Alangkah malang dan meruginya kita bila jawaban Allah :

  1. 1.       Kamu memang rajin shalat, kamu tidak pernah melalaikan seruan-Ku dan selalu berupaya untuk shalat berjamaah, tetapi tahukah kamu saat kamu berwudhu’ sebagai sahnya shalatmu, kamu berwudhu (bersuci) bukan pada tempat yang suci. Mustahil tempat yang tidaki suci dapat mensucikan, sehingga shalatmu jadi rusak.
  2. 2.       Kamu memang rajin shalat dan sebelum shalat kamu berwudhu’ dengan sempurna, tetapi tahukah kamu jalur yang kamu lalui dari tempat kamu berwudhu ke tempat kamu shalat tidak dalam keadaan suci sehingga wudhu’ mu batal sebelum kamu shalat tetapi kamu tetap melanjutkan untuk shalat.
  3. 3.       Kamu memang orang yang rajin shalat, kamu berwudhu dengan sempurna, kamu menjaga wudhu’ mu sampai ke tempat kamu shalat, tetapi sayang tempat yang kamu gunakan untuk shalat terutama tempat sujudmu tidak lagi suci karena sering diinjak oleh kaki-kaki yang tidak suci dan kamu tidak berupaya untuk itu sehingga shalat-mu jadi rusak

 

Alangkah meruginya kita bila hal tersebut diatas terjadi pada diri kita. Untuk itu melalui Gerakan Thaharah Masjid ini kita bersama-sama untuk menciptakan masjid/mushalla/surau/langgar yang ada di sekitar kita menjadi terpat beribadah yang memberikan jaminan kekhusyukan pada kita untuk beribadah dan meningkatkan keyakinan kita bahwa ibadah shalat kita di tempat tersebut diterima oleh Allah SWT.

 

 

 

Share di situs jejaring sosial :   

Komentar Informasi Kesehatan


Isi form berikut ini untuk mengirim komentar anda terkait dengan artikel ini.

Nama : (*dibutuhkan)

Alamat : (*dibutuhkan)

e-Mail : (*tidak akan di-publish)(*dibutuhkan)

Komentar : (*dibutuhkan)

Security Code: