› BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
› BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
› BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
› BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
› DinkesAgam Official
› SEKRETARIAT
Rabu, 15/02/2012 - 20:35 WIB
Pelaksanaan Loka Karya Mini (Lokmin) tingkat Puskesmas Maninjau merupakan rangkaian pelaksanaan seluruh Lokmin tingkat Puskesmas yang diadakan pada 22 Puskesmas di kabupaten Agam. Lokmin Puskesmas merupakan suatu proses yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun 2012 serta untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Maninjau. Lokmin Puskesmas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajemen puskesmas dalam mengelola kegiatannya dalam upaya meningkatkan fungsi puskesmas sebagai pusat pengembangan, pembnaan dan pelaksanaan upaya kesehatan diwilayahnya sehingga keluarannya dalam bentuk Rencana Usulan kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) apalagi pada tahun 2012 ini Puskesmas Maninjau mendapatkan bantuan BOK sebesar Rp. 74.000.000,-
Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten Agam Dr. Indra MPPM dalam arahannya pada pelaksanaan Loka Karya Mini (Lokmin) tingkat Puskesmas Maninjau yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 Februari 2012, menyampaikan bahwa pentingnya petugas puskesmas menfokuskan segala bentuk upaya pelaksanaan program dan kegiatan sampai tuntas selama tahun 2012 ini, sehingga program dan kegiatan yang direncanakan dan dikembangkan oleh Puskesmas dapat berhasil setidaknya memperlihatkan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
Pada pelaksanaan Lokmin tingkat Puskesmas Maninjau, diawali dengan ekspos monitoring dan evaluasi seluruh program dan kegiatan selama tahun 2011 oleh Kepala Puskesmas Maninjau: Riaw Lelono, SKM. Dalam eksposnya dapat disimpulkan bahwa puskesmas Maninjau dari 22 puskesmas yang ada tingkat pencapaian program dan kegiatannya masih ada yang dibawah target sampai dengan akhir tahun 2011. Seperti cakupan D/S A. Balita yaitu 71,2 % (target 82,5 %). Cakupan BGM/D A. Balita yaitu 1 %, cakuypan K1 83,9 % dan K-4 sebesar 77,07 %. Cakupan Linakes masih dibawah target 95 % yaitu 75,55 %, cakupan yankes neonatis juga dibawah target yaitu 75,62 %. dari target 95 %.
Berdasarkan hasil cakupan dan monitoring pelaksanaan program tahun 2011, maka dalam pelaksanaan Lokmin tersebut dirumuskan upaya pemecahan masalah dan rencana pelakasanaan prgram dan kegiatan, yaitu:
1. Target yang dibebankan kepada puskesmas tidak terlalu tinggi;
2. Menunjuk dan membentuk petugas khsusu yang bertanggung jawab dalam upaya pelaksanaan program dan kegiatan pada setiap jorong
termasuk pada daerah
shelter penampungan akibat dampak bencana gempa bumi bulan September 2009.;
3. Setipa petugas penanggung jawab wilayah kerja harus mempunyai data dasar program, termasuk melakukan pendataan sasaran ibu hamil,
bayi, anak balita PUS
dan harus ada kohort ibu dan anak, SIP posyandu, dsb;
4. Peningkatan upaya promosi kesehatan, melalui penyuluhan langsung dan pengembangan media penyuluhan kesehatan termasuk
pengembangan radio Puskesmas;
5. Mewujudkan Puskesmas PONED;
6. Adanya upaya dan kegiatan inovatif bagi petugas gizi dalam mengembangkan upaya perbaikan gizi masyarakat melalui pojok gizi, PSG, dsb,
termasuk monitoring cakupan Vitamin A apakah sampai ke sasaran.