SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM MEDIA INFORMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM. LIPUTAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM DI CHANEL YOUTUBE @DINKESAGAM OFFICIAL.   

 
Profil Kesehatan

Kabupaten Agam

Unit Layanan

Indikator

Minggu, 05 Mei 2024 / 26 Syawwal 1445 H
Informasi Kesehatan > Detil

Selasa, 20/08/2013 - 16:00 WIB

Pentingnya Vaksinasi bagi Calon Jemaah Haji

vaksin influenza

Arab Saudi adalah negara epidemis terjadinya penyakit meningokokus. Selain itu, jemaah haji yang datang ke Mekah sebagaian berasal dari negara-negara Sub-Sahara Afrika yang merupakan daerah Meningitis belt. Tahun 1987 dan 2000 terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) meningitis meningokokus yang menimpa para jemaah haji di Arab Saudi. Penyakit meningokokus merupakan penyebab kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Perlindungan terhadap meningokokus diperlukan untuk menghindari terjadinya penularan antar jemaah haji di Mekah dan mencegah pembawa penyakit (karier) setelah kembali lagi ke negara asalnya. Jemaah haji Indonesia umumnya belum mempunyai kekebalan alamiah yang didapatkan secara pasif terhadap meningokokus, sehingga jemaah perlu memperoleh vaksinasi terhadap penyakit tersebut mengingat tingginya risiko penularan dari jemaah haji yang berasal dari negara lain.

Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, sejak tahun 2002 telah mewajibkan negara-negara yang mengirimkan jemaah haji untuk memberikan vaksinasi meningokok tetravalen sebagai syarat pokok pemberian visa haji dan umroh, dalam upaya mencegah penularan meningitis meningokokus.

Selain vaksin meningokok, virus influenza juga dianjurkan pada jemaah haji. Vaksin ini bersifat “opsional”, mengingat umumnya jemaah haji Indonesia berusia lanjut dan beberapa diantaranya menderita penyakit kronis, serta perubahan suhu yang ekstrim di Mekah mengakibatkan kekebalan tubuh jemaah haji dapat menurun. Virus influenza sangat mudah menular melalui dorplet, udara atau kontak langsung dengan penderita. Pada kondisi yang padat dan berdesak-desakan sangat memudahkan terjadi penularan virus tersebut.

Vaksinasi yang Dianjurkan pada Jemaah Haji Indonesia

  1.     Vaksin Meningokok


Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem saraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Ini adalah enyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian. Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, yang menyebar dalam darah ke cairan otak.

Penularan penyakit akibat bakteri ini bisa melalui udara. Nah, bagi jamaah haji yang terpusat di kota Makkah tentu akan bersiggungan langsung atau tak langsung dengan berbagai jamaah dari berbagai negara. Ini dikhawatirkan akan menjadi penularan yang sangat besar, karena jika ada seseorang jamaah yang tertular sebelumnya berada dan ikut serta dalam satu aktivitas bersama jamaah lainnya.

Selain mencegah seseorang menjadi pembawa (carrier) vaksinasi dimaksudkan menghilangkan bakteri dari tubuh, asalkan imunitas dalam keadaan baik. Beberapa negara di Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Selandia Baru adalah endemis meningitis meningokokus. Selama berhaji, kemungkinan terjadi kontak atau perpindahan bakteri lewat air liur atau udara dengan carrier meningitis.

Pemberian imunisasi umumnya dilakukan minimal 10 hari hingga dua minggu agar tubuh membentuk antibodi. Sebelum perjalanan ke negara endemik, vaksinasi meningitis juga dilakukan. Walaupun Arab Saudi bukanlah pusat wabah meningitis, namun pemerintah Arab Saudi sangat berhati-hati dalam hal ini, karenanya, vaksin meningitis menjadi satu syarat ketika seseorang mengajukan visa ibadah haji.

Melakukan vaksin bagi calon jamaah haji bukan hanya melindungi mereka yang akan berkunjung tapi juga negara asal tujuan kembalinya jamaah setelah berhaji. Bila tak divaksin, mereka yang terjangkit bakteri bisa menjadi carrier dan membawa bakteri ke populasi yang lebih besar. Umumnya gejala meningitis adalah nyeri di kepala, leher kaku, kulit kemerahan, penurunan kesadaran dan kejang-kejang. Umumnya beberapa orang tak menyadarinya, mengira hanya terserang flu biasa.

Penyebab Meningokokus

Penyakit meningokokus disebabkan oleh bakteri neisseria meningitidis. Karakteristik meningokokus adalah diplokokus gram negatif, tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Bakteri ini dapat ditemukan pada nasofaring sekitar 5-10% populasi dewasa. Serogrup A, B, C, Y dan W-135 adalah yang paling sering menyebabkan penyakit pada manusia.

Faktor Risiko Penularan Meningokokus

Faktor risiko terjadinya penyakit meningokokus diantaranya:

  • Orang dengan defisiensi komplemen pada sistem imun
  • Orang dengan asplenia anatomik atau fungsional
  • Orang yang sedang mengalami infeksi pernafasan
  • Perokok aktif dan pasif
  • Keramaian di ruang tertutup
  • Kontak dekat dengan orang terinfeksi atau kontak langsung dengan sekret pernafasan, kerongkongan, dan saliva orang yang terinfeksi misalnya ciuman, minum dengan gelas/botol yang sama.
  1. Vaksin Infuenza
  • Manfaat Vaksin Influenza

Vaksin influenza sangat efektif mencegah infeksi virus influenza dan timbulnya komplikasi yang berat. Pada seorang dewasa sehat, vaksin ini dapat mencegah 70-90% penyakit spesifik influenza. Pada orang tua, vaksin mengurangi sampai 60% terjadinya penyakit yang berat dan 80% kematian.

  • Rekomendasi Vaksin Influenza pada Jemaah Haji

Vaksin influenza yang tersedia saat ini ada dua jenis, yaitu vaksin inaktif (Trivalent Inactivated vaccine/TIV) dan vaksin hidup yang dilemahkan (Live Attenuated Influenza virus/LAIV). Vaksin yang diberikan pada jemaah haji adalah vaksin inaktif. Vaksin inaktif yang tersedia berasal dari derivat virus influenza A dan B dengan komposisi, yaitu virus A(H3N2), virus A(H1N1) dan virus B.

  • Indikasi Vaksin Influenza pada Jemaah Haji

Indikasi pemberian vaksin ini secara umum antara lain:

  • Anak usia 6 bulan sampai 18 tahun
  • orang dewasa ≥50 tahun
  • Penderita penyakit kronik seperti penyakit jantung, paru kronis, diabetes, disfungsi ginjal, hemoglobinopati atau imunosupresi
  • Ibu hamil trimester 2 atau 3 selama musim influenza
  • orang-orang dengan risiko paparan yang tinggi misalnya jemaah haji, petugas kesehatan.

Pada jemaah haji Indonesia, sebagian besar berusia lebih dari 50 tahun dan beberapa diantaranya mengidap penyakit kronik. Selain itu diperparah oleh kondisi tanah suci yang dipadati oleh para jemaah, sehingga penularan virus influenza antar jemaah sangat mudah.

Sekilas ICV

ICV (International Certificate of Vaccination) adalah dokumen yang didapatkan calon jemaah haji atau umrah setelah mendapatkan vaksin meningitis meningokok. Pada dokumen tertera nama, alamat, jenis kelamin, jenis vaksin, nomor batch, tanggal penyuntikan, dan nama dokter yang menyuntikkan. ICV merupakan salah satu syarat utama untuk mendapatkan visa dari Kedutaan Besar Arab Saudi.

ICV bisa didapatkan dengan mendatangi Kantor Kesehatan Pelabuhan atau instansi pelayanan kesehatan yang ditunjuk langsung pemerintah. Di sana, pemohon akan diminta mengisi formulir permohonan vaksinasi. Sebelum vaksin diberikan, pemohon wajib mendapatkan pemeriksaan fisik oleh petugas medis. “Bila tidak ada kontraindikasi maka vaksin diberikan sesuai prosedur,” ujar Andi. Selain pemberian vaksin, buku ICV baru akan diberikan kepada pemohon jika identitas diri dan foto telah dimasukkan ke dalam sistem barcode scanner oleh petugas dan telah ditandatangani pejabat yang berwenang serta disertai stempel.

Share di situs jejaring sosial :   

Komentar Informasi Kesehatan


Isi form berikut ini untuk mengirim komentar anda terkait dengan artikel ini.

Nama : (*dibutuhkan)

Alamat : (*dibutuhkan)

e-Mail : (*tidak akan di-publish)(*dibutuhkan)

Komentar : (*dibutuhkan)

Security Code: