SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM MEDIA INFORMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM. LIPUTAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN AGAM DI CHANEL YOUTUBE @DINKESAGAM OFFICIAL.   

 
Profil Kesehatan

Kabupaten Agam

Unit Layanan

Indikator

Minggu, 05 Mei 2024 / 26 Syawwal 1445 H
Informasi Kesehatan > Detil

Senin, 02/09/2013 - 14:59 WIB

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Pencegahannya

DBD

Salah satu jenis penyakit yang penularannya melalui gigitan nyamuk adalah penyakit demam berdarah ini. Pengertian demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga hal ini mengakibatkan perdarahan di bawah kulit yang kita kenal secara awam adalah bercak merah pada kulit yang merupakan salah satu tanda ciri khas penyakit demam berdarah ini.

Penyakit Demam Berdarah ini suatu jenis penyakit yang seringkali mewabah pada daerah dengan iklim tropis dan subtropis. Sehingga termasuk penyakit endemis pula pada negara Indonesia yang beriklim tropis pula. Penyakit DHF ini tercatat untuk pertama kalinya dalam sejarah menjadi endemi pada tahun 1779 - 1780 di Asia, Afrika dan juga di Amerika Utara dan terjadi secara hampir bersamaan dengan peningkatan angka morbiditas dan juga mortalitas yang cukup tinggi pula.

Ada beberapa tingkatan demam berdarah yang perlu kita ketahui. Berikut adalah tingkat derajat demam berdarah berdasarkan dan menurut WHO yaitu :

  1. Demam Berdarah derajat 1. Pada derajat I ini tanda yang dapat kita kenali adalah adanya tanda infeksi virus, dengan manifestasinya yang berupa perdarahan pada kulit yang tampak hanya dengan melalui tes yang disebut dengan tes Uji Torniquet positif.
  2. Demam Berdarah derajat 2. Pada derajat II ini maka tanda infeksi virus didapatkan dengan manifestasinya yang berupa adanya perdarahan spontan (mimisan, bintik-bintik merah) dan lebih parah kondisinya dari pada fase demam berdarah tahap pertama.
  3. Demam Berdarah derajat 3. Pada derajat III ini disebut juga dengan nama fase pre syok, dengan tanda DHF grade II namun penderita akan mulai mengalami tanda syok ditandai dengan gejala seperti halnya : penurunan kesadaran, tangan dan kaki terasa dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur walaupun kecil.
  4. Demam Berdarah derajat 4. Pada fase IV dari demam berdarah dengue ini seringkali kita menyebutnya dengan fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS), penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun sampai dengan koma, tangan dan kaki dingin serta pucat, nadi teraba sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak dapat terukur.

Gejala-gejala penyakit demam berdarah adalah sebagai berikut:
1. mendadak demam tinggi selama 2-7 hari suhu badan antara 38 C sampai 40 C atau lebih
2. Muncul bintik-bintik merah di kulit
3. Kadang-kadang terjadi mimisan
4. Mual dan muntah
5. kepala berat, terutama di bagian dahi
6. Nyeri pada tubuh dan sendi
7. Muka kemerahan
8. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukosit dan trombosit turun (kurang dari 100 ribu) dan terjadi peningkatan hematokrit (kekentalan darah).
9. Penderita merasa gelisah, ujung tangan dan kaki dingin  serta berkeringat.

Berikut adalah cara menangani demam berdarah
- Cek suhu tubuh penderita setiap hari
- Bawa ke dokter bila demam berlangsung selama 3 hari
- Istirahat dan asupan cairan yang cukup merupakan dua hal yang sangat penting pada pasien infeksi virus dengue, bila perlu dilakukan pemberian cairan infus pada penderita..
- Penderita harus segera dibawa ke rumah sakit apabila hasil laboratorium menunjukkan ada tanda-tanda penurunan trombosit atau peningkatan hematokrit.
- Mengawasi penderita jangan sampai terjadi syok yang ditandai dengan rasa lemas, mengantuk, dan pingsan, sementara kaki terasa dingin sekali.

PENCEGAHAN
1. Memberantas sarang nyamuk dengan cara menguras, menutup, dan mengubur barang yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk
2. Pengasapan
3. Abatisasi (memberantas penyakit demam berdarah dengan menaburkan bubuk abate)

Share di situs jejaring sosial :   

Komentar Informasi Kesehatan


Isi form berikut ini untuk mengirim komentar anda terkait dengan artikel ini.

Nama : (*dibutuhkan)

Alamat : (*dibutuhkan)

e-Mail : (*tidak akan di-publish)(*dibutuhkan)

Komentar : (*dibutuhkan)

Security Code: